photo

        Gempa Pasaman –  Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sumatera Barat pada Jumat, 25 Februari 2022 lalu. Gempa yang terjadi pada pukul 08.39 WIB ini, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak berpotensi tsunami.

        Meski tidak berpotensi tsunami, gempa Pasaman ini cukup banyak menimbulkan korban. Disebutkan, 11 orang meninggal dunia, 43 orang mengalami luka berat, 346 orang mengalami luka ringan, dan 13.000 orang harus mengungsi. Tak hanya menimbulkan korba jiwa, gempa ini juga menyebabkan kerusakan rumah warga. Data BPBD menyebutkan sebanyak 528 rumah rusak berat, 512 rumah rusak sedang, dan 1160 rusak ringan.

        Merespon gempa ini, tim SIGAB Nurul Hayat, bergerak cepat melaksanakan giat kemanfaatan. Beberapa giat kemanfaatan yang telah dilakukan antara lain melakukan assessment dan mengirimkan bantuan berupa logistik dan selimut. Selain memberikan bantuan-bantuan tersebut, Laznas Nurul Hayat juga memberikan bantuan huntara (hunian sementara) bagi masyarakat yang terdampak gempa Sumatera Barat.

        Untuk bantuan huntara ini, tim SIGAB Nurul Hayat melakukan assessment dan validasi data rumah rusak yang belum mendapat bantuan di Desa Malampah. Tim berdiskusi dengan Kepala Desa dan mendapati data bahwa di desa tersebut terdapat sebanyak 17 rumah yang belum mendapat bantuan. Dari 17 rumah tersebut, yang masuk kriteria penerima bantuan huntara dari Nurul Hayat sebanyak 8 rumah. Tentunya 8 rumah tersebut adalah yang benar-benar berhak menerima bantuan, yaitu rumah yang ditempati janda tua, hingga balita yang ditinggal wafat oleh ayahnya.

        Sebelum proses pembangunan dimulai, tim SIGAB Nurul Hayat melakukan diskusi dengan para penerima manfaat. Diskusi ini terkait model rumah, proses pembuatan yang dikerjakan secara gotong royong, hingga menentukan urutan rumah siapa yang dibangun terlebih dahulu. Tak lama setelah kesepakatan tercapai. Proses pembangunan pun dimulai. Diawali dengan mencari material bangunan hingga proses distribusi bahan bangunan ke Pos Nurul Hayat.

        Setelah material terdistribusi. Tim dengan warga kembali berdiskusi untuk menentukan sistem pembangunan. Awalnya disepakati sistem pembangunan menggunakan satu tukang dan dibantu para penerima manfaat. Namun karena diperkirakan akan memakan waktu, para penerima manfaat mengusulkan mereka menyediakan tukangnya sendiri. “Kami semua sepakat menanggung ongkos tukangnya, tanpa mengurangi gotong royong,” kata koordinator penerima manfaat. “Nurul Hayat sudah sangat banyak membantu. Ini merupakan bentuk terima kasih kami kepada Nurul Hayat,” imbuh penerima manfaat lainnya.

        Info terkini dari proses pembangunan huntara, alhamdulillah update pembangunan disampaikan setiap dua hari sekali. Penerima manfaat mengirimkan foto bangunan yang sudah selesai dipondasi. Ada juga yang mengirimkan foto bangunan yang sudah berdiri beserta rangkanya. Ada pula yang baru membersihkan lahan, karena terbatas untuk membayar tukang. Alhamdulillah yang mengalami kendala ini dapat suntikan semangat dari rekan-rekannya. Juga mendapat bantuan tenaga dari penerima manfaat yang lain.

        Harapannya, huntara ini sudah bisa ditempati sebelum Idul Fitri. Sehingga di hari istimewa tersebut, menjadi lebih lengkap kebahagiaan mereka.

        Terima kasih Sahabat Sejuk Nurul Hayat atas bantuan yang diberikan. Semoga apa yang Sahabat Sejuk berikan, membawa keberkahan. Aamiiin ya Rabbal Alamiin..



Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel