photo

Minggu 25 Oktober 2020

For Disclaimer acara ini telah mengikuti aturan protokol kesehatan dari Pemerintah Jawa Timur.


Zakatkita - Bulan Oktober menjadi bulan momentum untuk kegiatan pengurangan resiko bencana. Apa itu pengurangan resiko bencana? Ini merupakan sebuah kegiatan, aksi, dan dokumen yang dilakukan dan dibuat demi bisa meminimalisir bahaya resiko bencana di suatu wilayah.


Kejadian bencana adalah sesuatu yang tidak bisa kita hentikan namun bisa kita minimalisir dampaknya melalui kesiapsiagaan. Dilansir data dari penelitian Jepang bahwa tingkat selamat seseorang (penyintas bencana) setelah tertimpa kejadian bencana adalah 30% lebih oleh kesiapan diri sendiri. Maksudnya kesiapan berupa kemampuan, pengetahuan dan refleks diri sendiri pada saat golden time disaster yang berperan utama menyelamatkan diri sendiri. Di ranking kedua ditempati oleh peran sekeliling kita seperti teman, keluarga, tetangga yang saat itu sedang berada di sebelah/sekitar kita.


Untuk semakin menguatkan pengurangan resiko bencana tahun ini, NH Zakatkita turut hadir dalam acara rapat koordinasi bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur selama dua hari dari tanggal 24 sampai 25 Oktober 2020 di kota Surabaya Jawa Timur. Acara ini dihadiri oleh 50 perwakilan dari mitra organisasi Kesekretariatan Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB Jawa Timur) dan 50 perwakilan organisasi anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana wilayah Jawa Timur (FPRB Jatim).


Mengusung tema sinergítas dan gotong royong dalam penanggulangan bencana, Jawa Timur akan memulai langkah baru dan lebih jauh bersama-sama 2 satuan relawan, SRPB dan FPRB Jawa Timur untuk lebih memperbanyak mitigasi dan mendukung kesiapsigaan masyarakat jatim dalam menghadapi bencana (alam, non-alam, dan sosial).


Ketua Panitia acara rakor tahun ini menyampaikan urgensi untuk bisa lebih siap siaga menyambut surat BMKG terkait kondisi terkini cuaca dan iklim awal musim penghujan di wilayah jatim hingga awal tahun 2021 nanti. Di sisi lain adanya ancaman 2 megathrust yang membentang daratan jawa timur sebagai potensi terbesar tsunami dalam sejarah Indonesia. Lebih lanjut, beliau menegaskan keseluruhan relawan penanggulangan bencana di jawa timur merupakan satu kesatuan korps kebencanaan. Satu badan satu gerak.


Kepala Bidang PK BPBD Jawa Timur, bapak Gatot Soebroto memberikan petunjuk setelah rapat koordinasi bisa memberikan ‘sangu’ kepada semua perwakilan organisasi untuk melakukan aksi PB di lokal daerah masing-masing. Beliau juga melemparkan pe’er bersama untuk dibahas dalam sesi utama rapat koordinasi hari kerja mengenai langkah-langkah strategis baru ketika melakukan aksi penanggulangan bencana saat masa pandemi superti ini.


Mas Oky Sukma Hakim, personel tim dari BMKG Juanda yang turut hadir menyampaikan lebih lengkap terkait prediksi kondisi terbaru cuaca dan iklim di Jawa Timur. BMKG telah mengeluarkan press rilis resmi terkait Kondisi La Nina di kawasan Indonesia. Sekitar 25% wilayah Jawa Timur diprediksi akan terdampak oleh badai La Nina. Dampak ini berupa banjir, puting beliung, dan tanah longsor. Lebih update lagi Mas Oky memberikan tambahan informasi mengenai analisis streamline dan outgoing longwave radiation sebagai proses realtime database yang bisa diakses oleh relawan sebagai penunjang persiapan melakukan aksi penanggulangan bencana.


Ada satu pengetahuan menarik yang kami dapatkan mengenai salah satu ciri timbulnya bencana alam puting beliung. Mas Oky memberikan hints daerah perbatasan yang kurang lebih kering, panas, dan pengap memiliki resiko lebih besar akan timbal puting beliung. Tentunya dengan situasi ada tanah lapang untuk media terbentuknya angin puting beliung.


Sekian rangkuman dari kegiatan rapat koordinasi penanggulangan bencana jawa timur tabun 2020 bidang pencegahan dan kesiapsiagaan. Semoga semakin banyak masyarakat teredukasi bencana, meminimalisir resiko bencana di wilayah tinggal masing-masing, hingga akhirnya kita selalu bisa siap menghadapi situasi apapun.


Salam Tangguh! Salam Kemanusiaan!


10 Pokok Hasil Rekomendasi Rakor :

  1. Mendapatkan eSertifikat Kegiatan
  2. Penguatan kapasitas relawan oleh BPBD Jawa Timur
  3. Melakukan kegiatan rutin arisan ilmu nol rupiah atua sambang dulur sinau bareng.
  4. Program masing-masing bidan SRPB Jatim dan FPRB Jatim dalam lampiran.
  5. Menyatukan bidang advokasi untuk relawan.
  6. Membentuk dan menguatakan SRPB maupun FPRB dalam kabupaten/kota
  7. Mendorong dana desa dalam penanggulangan kebencanaan.
  8. Mereview kembali program destana/katana/dsb.
  9. FPRB dan SRPB berharap mengetahui program kerb BPBD Jawa Timur 
  10. Belum terdapat SOP Tanggap Darurat yang bisa dgunakan bersama.

Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel