photo

        Sungguh berat cobaan yang dialami keluarga Adik Agung Prasetyo (kelas 4 SD) dan Adik Yuliana (TK). Sejak kecil mereka harus kehilangan sang Ayah yang meninggal karena sakit.

        Keluarga Adik Agung dan Adik Yuliana tinggal di rumah petak sederhana berbahan bambu, kayu bekas, dan asbes seadanya. Rumah yang terletak di gang sempit ini beralaskan tanah, sebagian dindingnya tak berpenutup, isinya perabotan sederhana, memiliki tempat tidur namun tak ada ruang kamar.

        Di rumah yang mulai rapuh dan bolong-bolong di berbagai sisi inilah, mereka melaksanakan aktivitas sehari-hari, termasuk mengerjakan PR sekolah. Ya, inilah satu-satunya rumah yang mereka miliki.

        Ketika tim Nurul Hayat Bojonegoro melakukan survei, tim melihat keadaan rumah ini memang memprihatinkan. Sempit, pengap, dan sebagian dinding serta tiang penyangga keropos. Belum lagi jika malam tiba lantai tanahnya lembab. Udaranya semakin dingin karena bersebelahan langsung dengan sawah pedesaan.

        Melihat kondisi tersebut, Nurul Hayat Bojonegoro mengajak para dermawan dan donatur untuk membantu bedah rumah keluarga dua bersaudara yatim ini agar mereka bisa memiliki rumah yang lebih nyaman.

        Alhamdulillah, proses bedah rumah telah berjalan. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada hari Jumat, kami mengunjungi Adik Agung dan Adik Yulia, sekaligus melihat progres bedah rumahnya. Dapat kami sampaikan kepada sahabat sejuk semua, proses bedah rumah sudah hampir selesai. Hanya tinggal beberapa pekerjaan saja seperti pemasangan kaca jendela dan finishing di beberapa titik.

        Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak atas doa dan dukungan untuk memuliakan Adik Agung dan Adik Yulia. Semoga apa yang telah sahabat semua berikan menjadi amal kebaikan yang istimewa.

Ojo leren dadi wong apik!


Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel