Namanya Pak Romadhon. Sehari-hari bekerja sebagai buruh tukang las. Sejak Oktober 2021, Pak Romadhon divonis menderita Fistula Ani, yakni infeksi di saluran pembuangan. Akibat sakitnya ini, beliau harus menjalani beberapa kali operasi. Salah satunya adalah operasi pembuatan saluran pembuangan di perut sebelah kiri.
Pak Romadhon yang merupakan tulang punggung keluarga, saat ini hanya bisa berbaring saja. Beliau belum bisa bekerja seperti sedia kala. Meski sudah ada di depan mata, biaya operasi sebesar 50 juta rupiah yang belum terbayarkan karena saat itu BPJS-nya belum aktif. Belum lagi biaya pengobatan setiap bulan pun membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Saat ini, untuk hidup sehari-hari, Pak Romadhon dan istrinya dibantu oleh orang tuanya yang kondisinya juga seadanya. Ya, orangtua beliau bekerja serabutan untuk menanggung hidup 2 KK dengan total 11 jiwa, yang tinggal di satu rumah yang sama. Pak Romadhon sendiri, merupakan anak pertama dan masih memiliki 6 orang adik yang masih kecil.
Kabar baiknya, kondisi Pak Romadhon, semakin hari semakin baik. Pada kunjungan kedua tim Nurul Hayat dalam rangka menyalurkan santunan pengobatan, pada Kamis 3 Maret 2022, terlihat beliau sudah mulai bisa bersandar setengah duduk. Luka bekas operasi juga sudah terlihat lebih baik dari yang terlihat saat kunjungan pertama pada awal Februari lalu. Selain kondisi fisiknya yang semakin baik, perawat juga menuturkan bahwa kondisi psikis beliau dan keluarga juga terlihat jauh lebih tenang.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Nurul Hayat, karena sudah peduli dengan suami saya. Santunan ini akan kami pakai untuk biaya perawatan harian suami. Semoga ke depannya makin banyak yang peduli, untuk membantu biaya operasi yang belum terbayarkan di rumah sakit,” ucap mbak Ziana, istri Pak Romadhon.
Mari bantu Pak Romadhon sembuh dari Fistula Ani. Klik: https://zakatkita.org/bantupakromadhon