photo

        Namanya Bu Mujiati. Kesabarannya sedang diuji. Dengan cobaan yang bertubi-tubi. Ujian ekonomi dan sakit kanker rahim yang sudah beliau alami setahun ini.

        Awal pandemi, suami beliau terkena pengurangan tenaga kerja. Selain juga karena usianya yang sudah senja sehingga sudah berkurang tenaganya. Sedang pekerjaan produksi gypsum yang selama ini ditekuni, membutuhkan tenaga ekstra.

        Bu Mujiati sendiri awalnya menjahit, untuk membantu ekonomi keluarga. Namun sejak sakit kanker rahim, beliau berhenti. Bahkan mesin jahitnya terjual untuk biaya berobat.

        Bu Mujiati memiliki empat anak. Sudah berumah tangga semua. Dalam hal ekonomi mereka sama. Keadaannya pas-pasan. Sebagian dari mereka ada yang tinggal di kontrakan. Ada juga yang tinggal bersama mertua.

        Tiga bulan ini, salah satu anak beliau tinggal satu kontrakan dengan Bu Mujiati. Sebabnya,  tidak mampu membayar kontrakan sendiri. Keadaan ini membuat hati Bu Mujiati semakin miris.

        Meski keadaan serba sulit, pihak keluarga tetap berjuang untuk merawat dan membiayai pengobatan Bu Mujiati yang menelan biaya cukup besar karena masuk kategori pasien umum. Sembari menunggu BPJS mandiri bisa digunakan, mereka menjual apa saja yang mereka miliki untuk biaya pengobatan.

        Saat ini Bu Mujiati akan menjalani kemoterapi keempat dari enam kali yang telah dijadwalkan dokter. Kemudian ada juga tindakan “penyinaran” guna memperkecil benjolan yang ada di rahim Bu Mujiati.

        Untuk mendukung pengobatan, asupan makanan dan nutrisi harus terpenuhi. Daging, buah, sayur, dan karbohidrat harus tercukupi. Sayangnya kebutuhan nutrisi tersebut sering tak terbeli karena keadaan. Belum lagi  BPJS mandiri yang harus rutin terbayar setiap bulan.

        Proses pengobatan masih panjang. Bu Mujiati butuh support untuk berjuang di tengah keadaan keluarganya.  Dan alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu Laznas Nurul Hayat telah menyampaikan amanah donasi dari sahabat sejuk untuk Bu Mujiati.

        Sebagian dari donasi yang beliau terima, beliau gunakan untuk membayar iuran BPJS mandiri, karena beliau belum terdaftar di asuransi kesehatan KIS. Sementara sebagian lain, beliau gunakan untuk membeli suplemen penunjang tambahan.

        Sahabat sejuk, terima kasih atas dukungan yang sahabat berikan kepada Bu Mujiati. Mohon doa agar Bu Mujiati dapat segera sehat kembali.


Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel