photo

Azizah Putri Aulia. Gadis cilik istimewa ini, tidak bisa merasakan fase bermain layaknya teman-teman seusianya. Sebab sejak kecil, ia diuji dengan sakit hidrosefalus. Azizah yang saat ini berusia 10 tahun, hanya bisa menjalani kesehariannya dengan berbaring di atas tempat tidur. Kondisi tersebut membuat pertumbuhannya tidak sempurna.

Gadis cilik ini, saat ini tinggal bertiga bersama dengan ibu dan neneknya yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual rujak dan gado-gado. Penghasilan dari usaha tersebut terbatas. Sehingga sejak dua tahun lalu, pihak keluarga dengan sangat terpaksa berhenti memberikan pengobatan untuk Azizah.

“Berobatnya jauh mas, harus ke Surabaya. Pendapatan saya tidak seberapa. Untuk berangkat dan pulang berobat saja, pengeluarannya banyak. Dengan kondisi seperti saat ini, Azizah juga harus digendong. Yang penting dia tidak ada keluhan sakit, saya putusakan dirawat di rumah saja. Saya pasarah dan ikhlas,” tutur Bu Puput, Ibunda Azizah.

Sang Ibu menambahkan, bahwa dirinya tidak bisa memenuhi kebutuhan Azizah seperti seharusnya. Diapers dan kebutuhan lain untuk perawatan belum bisa beliau penuhi. Hanya bubur instan dan susu formula yang beliau berikan sebagai satu-satunya sumber nutrisi bagi Azizah.

Melihat kondisi tersebut, Laznas Nurul Hayat mengajak sahabat sejuk sekalian untuk membantu meringankan beban Bu Puput dalam merawat Azizah dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu, kami telah mengunjungi Azizah. Selain melihat kondisinya, kami juga bersilaturrahim dengan Ibu dan Neneknya.

Menjalani hidup hanya bertiga tanpa kehadiran sosok laki-laki , bukanlah hal mudah bagi keluarga kecil ini. Ibu dan nenek Azizah berusaha memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berjualanan makanan di depan rumah. Namun itu belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan kebutuhan untuk Azizah yang tidak sama dengan kebutuhan anak-anak yang lain.

Saat kami berkunjung ke sana, Azizah ikut menemani Ibu dan Neneknya berjualan di warung. Ia tidak bisa ditinggal seorang diri. Ia dibaringkan di sebuah tempat tidur. Namun sayangnya, kondisi tempat tidur itu cukup memprihatinkan. Ukurannya sudah tidak cukup lagi untuk Azizah.

Guna membantu mencukupi kebutuhan, Nurul Hayat membantu melarisi usaha warung Ibu dan Nenek Azizah. Setiap hari Jumat, Nurul Hayat memesan 100 porsi makanan untuk dibagikan gratis di jalanan dekat tempat tinggalnya. Namun ternyata itu saja belum cukup. Masih ada kebutuhan lain termasuk mengganti tempat tidur Azizah yang sudah terlalu sempit baginya.

Sahabat sejuk, Azizah dan keluarganya masih membutuhkan uluran tangan kita. Mari bergandengan tangan untuk meringankan beban mereka.


Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel