photo

      Giat kemanfaatan Laznas Nurul Hayat Madiun terus berlanjut. Kali ini Laznas Nurul Hayat Madiun bergerak untuk membantu adik Zahra yang tengah diuji Allah dengan sakit kanker lurik.

        Tanda-tanda bahwa adik Zahra mengalami sakit di bagian lengan sebenarnya sudah bisa dilihat sejak ia baru lahir. Saat itu, sudah terlihat bahwa ada perbedaan antara lengan kanan dan kiri adik Zahra. Perbedaan tersebut terlihat di lengan bagian kiri yang terdapat benjolan. Saat umur Zahra 1 bulan, berdasarkan diagnosa dokter, benjolan tersebut hanyalah tumor biasa yang bisa dioperasi dan tidak mengganggu perkembangan anak.

        Seiring berjalannya waktu, sampai umur Zahra kini 6 tahun, benjolan tersebut semakin membesar. Diawali dengan demam 3 hari, benjolan yang awalnya kecil menjadi semakin besar hanya dalam kurun waktu satu setengah bulan. Tak hanya ukurannya yang bertambah, jumlahnya pun bertambah, dari satu benjolan menjadi empat benjolan.

        Melihat hal tersebut, orangtua Zahra membawa putri kesayangannya tersebut ke RSUD Caruban. Di sana, oleh pihak rumah sakit, Zahra diberi rujukan untuk menjalani pengobatan di RS Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Sayangnya proses pengobatan Zahra tidak berjalan lancar. Penyebabnya adalah keterbatasan biaya. Ayahnya yang bekerja sebagai wiraswasta dengan hasil tak menentu, dan ibunya yang beraktifitas sebagai ibu rumah tangga, tak bisa memenuhi biaya pengobatan Zahra. Padahal semakin hari benjolan di lengan Zahra semakin bertambah.  Bahkan dokter menyebutkan skala pertumbuhan benjolan tersebut adalah setiap hari.

        Lebih lanjut tentang sakit yang diderita oleh Zahra, ia di-diagnosa menderita sakit kanker Embriyonal Rhabdomyosarcoma. Yaitu jenis kanker yang berasal dari otot lurik (otot yang menggerakkan tubuh). Jenis kanker ini dapat berkembang di bagian tubuh mana pun. Meski demikian, kanker ini lebih sering ditemukan di kepala, leher, perut, dan dada. Dan memang cukup sering ditemukan pada anak-anak.

        Update terkini, alhamdulillah adik Zahra sudah menjalani proses pengobatan kemoterapi yang kelima. Kabar baiknya lagi, BPJS Mandiri yang selama ini digunakan, sudah beralih ke KIS. Setelah ini, Zahra masih harus menjalani 25 kali kemoterapi lagi. Tentu masih dibutuhkan waktu. Juga biaya tambahan lagi. Untuk biaya transport Madiun-Solo. Serta untuk biaya hidup selama di sana.

        Terima kasih kami ucapkan kepada Sahabat Sejuk yang telah membantu proses berobat adik Zahra selama ini. Mohon doa agar adik Zahra segera diberikan kesembuhan.


Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel