photo

        Beberapa waktu yang lalu di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tim Nurul Hayat menemukan sebuah masjid yang kondisinya sudah tidak layak digunakan. Atapnya sudah rusak dan banyak lubang. Sehingga ketika hujan selalu bocor. Dindingnya pun sudah jebol, karena memang terbuat dari bahan yang mudah rusak.

        Masjid ini sebelumnya memang sudah digunakan warga untuk melaksanakan ibadah.  Baik untuk sholat jamaah maupun belajar membaca Al Quran dan kajian keagamaan. Namun saat gempa menimpa Pulau Lombok empat tahun yang lalu, masjid ini terkena dampaknya. Hingga rata dengan tanah.

        Agar tak semakin terpuruk dengan keadaan akibat ujian bencana gempa bumi yang mereka alami, dengan bahan seadanya, warga bergotong royong membangun kembali masjid Wahdatul Muslimin yang telah rata dengan tanah.  Warga Desa Sigar Penjalin berpikir, setidaknya dengan adanya masjid ini, mereka bisa beribadah dan bermunajat kepada Allah agar diberi ketabahan dalam menghadapi ujian bencana gempa tersebut.

        Kini setelah empat tahun, kondisi tempat beribadah umat Islam di Desa Sigar Penjalin ini, sungguh memprihatinkan. Membutuhkan banyak perbaikan agar lebih nyaman digunakan.

        Nurul Hayat mengajak sahabat sejuk untuk bergabung membangun kembali masjid Wahdatul Muslimin, Lombok. Alhamdulillah dengan antusiasme tinggi dari sahabat sejuk, sampai akhir Mei telah terkumpul donasi sejumlah Rp 1.315.280.

        Alhamdulillah, proses pembangunan kembali juga telah dimulai. Saat ini progresnya telah mencapai 50 %.

        Mewakili teman-teman yang ada di Lombok, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarya kepada sahabat sejuk yang telah berpartisipasi dalam program ini. Semoga segala kebaikan sahabat sejuk, mendapat balasan berlipat ganda dari Allah ta’ala. Aamiiin ya Rabbal Alamiin.


Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel