photo

Oleh Yeyen (@yeyen.munandar)

Kata zakat dalam Alquran selalu beriringan dengan kata shalat. Ini menunjukan bahwa shalatnya orang Islam tidak ada artinya jika dia tidak berzakat. Begitupun sebaliknya, zakatnya orang Islam tidak bernilai jika tidak dibarengi dengan shalat.

 

Zakat memiliki banyak keistimewaan, hikmah dan manfaat, baik bagi pemberi zakat (muzaki), penerima (mustahik), maupun bagi masyarakat luas. Zakat ternyata menyimpan banyak keistimewaan terutama bagi yang melaksanakannya dengan niat yang tulus dan ikhlas. Adapun keistimewaan dari berzakat dapat dipahami pada penjelasan berikut:


  1. Dari Segi Keimanan

 

  • Membersihkan Diri

Dengan membayar zakat, seseorang akan terbiasa dengan kegiatan berbagi atau kedermawanan dan terhindar dari termasuk golongan orang kikir. Sehingga orang tersebut akan merasa dirinya lebih bermanfaat ketika memberikan sesuatu yang berguna untuk orang lain.

 

  • Mencapai Keimanan yang Sempurna

Rasulullah SAW bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari: 13).


Manusia pasti membutuhkan dan mencintai uang sebagai sesuatu yang dimiliki. Oleh karena itu, terkadang orang tidak rela melepaskan apa yang dia cintai tanpa imbalan. Dengan membayar zakat, seseorang akan menyadari tidak mengharapkan imbalan duniawi melainkan pahala dari Allah SWT semata.

 

  • Menenangkan Hati

    Jika zakat dilakukan dengan ikhlas dan tanpa paksaan, maka zakat dapat membentuk pribadi yang ikhlas dan tulus. Sehingga hati akan merasa tenang dalam menjalani

 

  • Pelindung di Hari Akhir


Pada saat hari kiamat, Islam mengajarkan bahwa seluruh manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Seperti yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, tentang salah satu dari tujuh jenis orang yang akan berada di bawah teduh Allah SWT pada saat hari kebangkitan adalah: “Orang-orang yang beramal dan menyembunyikannya sedemikian rupa sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kanannya.”

 

  • Menghapus Dosa

Berzakat dapat menambah pahala dan mengurangi atau bahkan menghapus dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Amal memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (Dalam HR. At-Tirmidzi dan An-Nasaa’i).


 

  1. Dari Segi Sosial

 

  • Terbiasa Berbagi Rezeki

Empati saat berzakat membuat sadar bahwa kita memiliki saudara sesama yang harus diperlakukan dengan baik, sebagaimana kebaikan yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Allah SWT berfirman: “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain), sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.”

 

  • Melatih Sikap Merendah

Zakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan, tetapi bukan secara terang-terangan. Karena Allah SWT tidak menyukai hambanya yang berhati tinggi. Seperti apa yang difirmankan oleh Rasulullah SAW, “Amal yang diberikan secara rahasia dapat memadamkan kemurkaan Allah SWT.” (Dalam HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Hiban)

  • Mencegah Kriminalitas

Manfaat zakat lainnya adalah mencegah kejahatan seperti perampokan atau pencurian. Sebagian kejahatan timbul karena tidak terpenuhinya kebutuhan dasar. Oleh karena itu, berzakat merupakan salah satu upaya mengurangi kesulitan pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.


 

  1. Dari Segi Perekonomian

 

  • Meningkatkan Rezeki

Jika seseorang mengamalkan kekayaannya, dia akan terlindung dari penyakit dan Allah SWT akan meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti yang disebutkan dalam hadits: “Kekayaan tidak akan berkurang karena amal.”

 

  • Meningkatkan Keberkahan Harta

Zakat merupakan kunci agar harta menjadi berkah. Harta yang berkah akan membuat pemiliknya selalu tenang. Harta berkah tidak selalu harus banyak, tapi yang selalu ada ketika dibutuhkan dan membuat pemiliknya selalu tenang.


Rasul SAW bersabda, “Harta tidak akan berkurang karena sedekah (zakat) dan tidaklah Allah menambah bagi hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan dan tidaklah orang yang berlaku tawadhu’ karena Allah melainkan Dia akan meninggikannya.” (HR. Muslim).

 

  • Sarana Penyaluran Harta

    Jika seseorang ingin hartanya bertambah, buatlah harta itu menjadi berkah dengan mendapatkannya melalui cara yang halal. Lalu membelanjakannya di jalan Allah dengan berzakat.


    Allah SWT berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 261)


Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel