photo

Seberapa Penting Keberkahan Dalam Harta Kita

Harta adalah salah satu hal yang menjadi incaran manusia untuk diperoleh sebanyak banyaknya di kehidupan dunia. Hingga kadang tak jarang banyak orang yang ber-mindset bahwa tolok ukur kebahagiaan adalah banyaknya harta yang dimiliki. Padahal hakikat harta tersebut hanyalah sebagian kecil daripada banyaknya rezeki yang dikaruniakan oleh Allah SWT kepada hamba - Nya. Dan harta itu sendiri juga menjadi ujian bagi manusia, bagaimanakah ia akan mempergunakan harta yang telah diberikan Allah SWT kepadanya. Sehingga dalam bab harta terbagi menjadi dua yakni harta yang berkah dan harta yang tidak berkah.

Rasulullah Muhammad SAW merupakan pribadi yang sederhana. Beliau memilih jalan hidup zuhud karena mengutamakan kepentingan umat dan martabat agama Islam di atas urusan diri pribadi.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk tidak silau terhadap kenikmatan dunia. Namun, hal itu tidak berarti kaum Muslimin meninggalkan dunia sama sekali. Idealnya, seorang Muslim juga tidak mengabaikan hak-haknya di dunia, serta menjadikan dunia sebagai persiapan menuju akhirat kelak.

Keberkahan lebih bernilai daripada bermewah-mewahan. Yang itu justru membuat manusia lalai dari mengingat Allah SWT. Hal ini sudah diisyaratkan dalam Alquran, antara lain surah al-Hadid ayat 20. Artinya, "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah di antara kamu, serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak ..."

Harta yang berkah adalah harta yang disenangi Allah. Tidak harus banyak. Sedikit tapi berkah lebih baik daripada yang banyak tetapi tidak berkah. Untuk mendapatkan keberkahan harta harus halal. Karena Allah tidak mungkin memberkahi harta yang haram.

Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari berbagai kejadian dalam kehidupan yang menunjukan harta telah menjadi musibah dan ujian bagi pemiliknya. Amat sangat mudah bagi Allah mengambil apa saja yang ada pada diri kita. Sebab semua yang kita miliki hari ini adalah titipan Nya belaka. Tidak ada gunanya menyombongkan diri memiliki uang yang banyak, harta benda, kendaraan dan keturunan yang cantik karena bagi Allah semua adalah titipan dan sekaligus ujian.

Dengan kehendaknya Allah dapat membuat seseorang yang kaya raya menjadi bangkrut dengan menimpakan sakit yang mematikan. Hartanya tak mampu membantu dan habis dengan sendirinya. Orang yang pamer kendaraan mendapat ujian kecelakaan atau kendaraan tersebut rusak tanpa diketahui sebabnya. Ataupun memiliki anak cantik tetapi perbuatannya memalukan keluarga.

Tanda keberkahan pada harta kita

Sebagai muslim yang bijak, tentu kita ingin setiap karunia rezeki berupa harta yang terlimpahkan pada kita adalah harta yang berkah. Dan berikut inilah beberapa tanda keberkahan pada harta kita menurut Islam.

Tanda tersebut dapat diketahui bila harta yang kita miliki dapat kita gunakan untuk memenuhi kewajiban kita sebagai Yang Maha Pemberi Harta.

Tidak jarang banyak manusia di dunia ini dengan hidup yang bergelimang harta mengacuhkan hal ini. Begitu rakusnya ia akan harta juga membuatnya menjadi manusia yang kikir. Harta yang dimiliki justru bukan untuk digunakan pada kebaikan, malah ia gunakan untuk hal hal yang kadang tidak berguna.

Hal itulah yang harus menjadi perhatian khusus bagi kita, banyak sedikitnya harta yang kita miliki tentu akan indah bila kita gunakan untuk meraih ridha-Nya. Sehingga keberkahan akan tercurah pada harta yang kita miliki.

Tanda keberkahan harta juga dapat kita lihat dari bagaimana cara kita dalam memperoleh harta yang kita miliki. Sesuatu hal baik tentu tidak mungkin didapat dengan cara yang buruk. Keberkahan pada harta hanya akan didapatkan bagi mereka hamba yang memperoleh hartanya dengan cara yang halal.

Namun banyak juga orang yang tak menghiraukan hal ini. Nafsu keduniawian yang menutupi dirinya dari jalan kebenaran membuat seseorang terkadang menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta.

Sifat rakus dan tamak akan harta membuat seseorang rela melakukan apa saja demi memperoleh harta yang diinginkan. Sehingga tak jarang kita temui beragam kasus pencurian, perampokan dan korupsi. Sungguh hal tersebut tidak akan menjadikan harta yang diperoleh mendapat keberkahan.

Dari sini kita pahami bersama, harta juga menjadi salah satu hal yang dapat dijadikan tolak ukur baik tidaknya seseorang. Orang yang baik dan bijak akan memperoleh harta dengan cara yang halal dan menggunakannya untuk kebaikan. Begitupun sebaliknya bagi orang yang buruk harta tidak akan menjadikan dia merasa puas hingga ajal menjemput.

Simpulannya, lawan dari rakus bukanlah kemiskinan, tetapi merasa cukup. Orang yang rakus jauh dari keberkahan, termasuk dalam urusan harta. Padahal, dunia hanyalah perkara sementara yang juga akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di Hari Akhir.


Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel