photo

Oleh : Yeyen 

 

Pada saat pandemi seperti ini, banyak orang merasakan kesulitan. Terutama karyawan yang terkena imbas PHK dan pedagang yang mengalami penurunan penjualan. Namun, semoga saat sulit ini tidak menjadi alasan bagi kita semua, untuk melupakan sedekah. Sebab, tidak peduli jumlah atau bentuk sedekah, Allah pasti akan melihat sedekah yang kita lakukan. 

 

Mari, jadikan sedekah sebagai bagian dari hidup di dunia untuk bekal di akhirat nanti. Mengingat bahwa pahala sedekah sangatlah banyak. Bahkan, dalam kondisi seperti ini pun sedekah dapat menutup pintu keburukan bagi yang melakukan. 

 

Salah satu manfaat sedekah yang diamini oleh Nabi Muhammad adalah terlindungi dari bala, musibah, atau bencana. Sedekah bisa membantu menutup datangnya keburukan, menolak bala atau malapetaka, menghapus dosa hingga mendatangkan rezeki yang berlipat ganda bagi yang melakukan. Nabi Muhammad bersabda, “Sedekah menutup tujuh puluh pintu keburukan.” (HR. Thabrani).

 

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa manfaat sedekah begitu banyak, hanya Allah yang bisa menghitungnya. Di antara manfaat sedekah adalah:


“Sungguh bersedekah itu mencegah kematian yang jelek, mencegah malapetaka (bala), sampai sedekah itu melindungi dari orang yang zalim.” 


Ibrahim An-Nakha’i mengatakan, “Orang-orang dahulu memandang bahwa sedekah akan melindungi dari orang yang suka berbuat zalim.” “Sedekah juga akan menghapus dosa, menjaga harta, mendatangkan rezeki, membuat gembira hati, serta menyebabkan hati yakin dan berbaik sangka kepada Allah.” (‘Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Asy-Syakirin, hlm. 313).

 

Bersedekah juga dapat mengobati suatu penyakit. Tentunya dengan tidak melupakan perilaku hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan. Nabi Muhamaad pernah beberapa kali mengeluarkan sabda tentang manfaat sedekah satu ini: “Sembuhkanlah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR Al-Dailami)

 

“Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah, dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (Riwayat Imam At-Thabrani)

 

“Sedekah dapat menolak tujuh puluh macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (Riwayat Imam At-Thabrani)

 

Selagi masih diberikan kesempatan untuk bersedekah, tidak ada ruginya jika segera melakukan. Apalagi mengingat bahwa pahala bersedekah sangatlah banyak. Bahkan tidak bergantung pada bentuk dan jumlah sedekah yang dilakukan. Bersedekah bukan hanya dilakukan pada saat memiliki uang dan harta yang banyak. Karena bersedekah dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja asal dilakukan dengan niat yang ikhlas dan tulus. 

 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ada seseorang yang menemui Nabi lalu ia berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ « أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ

“Wahai Rasulullah, sedekah mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat engkau masih sehat, saat engkau takut menjadi fakir, dan saat engkau berangan-angan menjadi kaya. Janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, barulah engkau berkata, ‘Untuk si fulan sekian dan untuk si fulan sekian, padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan’.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1419 dan Muslim no. 1032).

 



Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel