photo

Etika dalam Bertetangga yang Baik Menurut Islam

1. Selalu bersikap baik dan ramah dengan tetangga

Pada umumnya bersifat baik tidak hanya dengan tetangga saja, tetapi ke semua orang pun harus bersikap baik dan ramah untuk menciptakan kehidupan yang damai. Bersikap baik dengan tetangga ini sangat dianjurkan, demi terciptanya hubungan yang hangat dan akrab.

Bayangkan saja, apabila kita hidup bertetangga tetapi sering terjadi keributan tentu saja hal ini akan membuat suasana yang tidak baik di lingkungan tempat tinggal. Anjuran untuk bersikap baik dengan tetangga juga sudah diabadikan di dalam Al-Qur'an surat An Nissa ayat 36 yang artinya:

"Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” 

2. Tidak mengganggu, merusak, dan menghalangi bangunan atau tanaman dimiliki tetangga

Dalam membangun ataupun menanam pohon juga harus diperhatikan jangan sampai bangunan ataupun pohon yang ditanaman benar-benar merugikan tetangga.  Hal demikian bisa merusak hubungan antar tetangga. Sebagai tetangga yang baik mestinya tidak akan merusak ataupun merugikan tetangga dengan hal membangun atau menanam tanaman. 

Sebagaimana Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,
اَ يَمْنَعْ أَحَدُكُمْ جَارَهُ أَنْ يَغْرِزَ خَشَبَةً فِى جِدَارِهِ

“Janganlah salah seorang di antara kalian melarang tetangganya menancapkan kayu di dinding (tembok)nya” (HR.Bukhari (no.1609); 

3. Menolong, melindungi, serta memberikan hak tetangga

 

Jika tetangga kesulitan dengan harta, tertimpa musibah, bahkan kehilangan, umat Muslim sepantasnya memberikan bantuan sesuai dengan adab bertetangga. Berikan bantuan tersebut tanpa harus diminta, sebab itu adalah hak seorang Muslim terhadap saudaranya.

Ketika tetangga ada yang sakit, maka ia berhak untuk dikunjungi. Artinya, dalam adab bertetangga, tetangga yang tidak sakit berkewajiban mengunjunginya tanpa memandang status sosial pihak yang sakit. Bertetangga pada dasarnya adalah berteman sehingga kesetaraan di antara mereka harus dijaga dengan baik.

Hidup bertetangga sudah seharusnya saling tolong menolong satu sama lain agar hidup bertetangga lebih akrab dan harmonis. Selain menolong, tetangga juga memiliki hak yang ia harus diperoleh, semisal hadiah atau makanan-makanan ringan. Kita dianjurkan untuk berbagi dan memberikan hak tersebut kepada tetangga kita karena ia adalah orang-orang yang terdekat.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda kepada Abu yang artinya :

“Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu” (HR. Muslim).

Memberikan hak, menolong dan menjaga apa yang tetangga miliki juga bisa menjadi saranan untuk lebih dekat dengan tetangga dan untuk menciptakan hubungan baik dengan keduanya.

4. Tidak mengganggu tetangga

Etika bertetangga selanjutnya adalah tidak mengganggu tetangga. Misalnya tidak mengeraskan suara televisi sehingga mengganggu istirahat tetangga dan kegiatan yang mungkin membuat mereka menjadi tidak nyaman.

Begitu pula ketika akan mengadakan sebuah acara di rumah, hendaknya meminta izin tetangga terdekat terlebih dahulu agar mereka tidak merasa terganggu dengan acara yang kita selenggarakan.

Sebagaimana dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka janganlah dia mengganggu tetangganya"(HR. Bukhari no.1609); 

5. Bersikap sabar jika diganggu tetangga

Apabila tetangga melakukan perbuatan yang mengganggu, ada baiknya harus tetap bersabar. Nah, sebenarnya tetap diperbolehkan menegur mereka, namun dengan cara yang baik. Akan lebih baik jika gangguan tersebut dibalas dengan kebaikan.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya :

“Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, … Disebutkan di antaranya: “Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah boleh kematian atau keberangkatannya” (HR. Ahmad dan disahihkan oleh Al-Albani).

 

Bersikap sabar menghadapi gangguan tetangga ini penting untuk dilakukan agar rasa damai dan tenteram tetap terjaga di antara keduanya. Dengan kita bersikap sama kepada tetangga yang mengganggu lambat laun tetangga akan sadar secara sendirinya. Bahwa apa yang ia lakukan mengganggu orang lain.

Tetangga adalah saudara terdekat kita dan merupakan orang yang pertama kali dapat menolong kita di saat kita tertimpa musibah, maka sudah seharusnya kita menjaga hubungan baik dengan tetangga.

 


Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel