Kembali ke Campaign

BREAKING NEWS !

Adalah Bapak Herman Sucipto, usia 57 tahun yang kemarin pagi (Kamis 9 Juli 2020) dijemput Allah SWT di Surabaya. Beliau yang bekerja sebagai driver di Banyuwangi sedang ke Surabaya untuk urusan pekerjaan, bersama anak laki-lakinya. Qodarullah, saat hendak perjalanan pulang, masih menunggu di ruang tunggu terminal Bungurasih, Allah menjemput Bapak Herman dengan Serangan Jantung. Tanpa gejala tanpa indikasi berarti, orang-orang sekitar yang menyadari lebih dulu ketimbang putranya. Kaget dan tidak percaya, akhirnya Bapak Herman dibantu relawan-relawan sidoarjo mengantarkan almarhum ke salah satu rumah sakit di Surabaya. Untuk pemeriksaan dan proses pemulasaran. Habis jatuh tertimpa tangga pula, almarhum merupakan warga kota Sukabumi dan tergolong saudara Dhuafa. Keluarga ingin dimakamkan di kota kelahiran namun biaya membengkak seiring aturan Protap COVID-19 jarak jauh (beda provinsi). Pengantaran ke Sukabumi wajib menggunakan peti mati. Alhamdulillah, Nurul Hayat memiliki program peti jenazah yang diperuntukkan bagi non-COVID19 dhuafa wajib kena protap COVID-19. Plus dengan layanan ambulan gratis bagi dhuafa, insyaAllah keluarga almarhum bisa melaksanakan prosesi pemakaman Bapak Herman sesuai harapan. Pulang ke kampung halaman.


Diluar kontroversi dan beberapa kontra lainnya dalam lini kematian dan COVID-19, tim Nurul Hayat ingin membuka mata hati #temanbaik semua lebih luas, lebih jembar. Ada kebutuhan dhuafa, fakir, miskin yang dikenal amilin zakat sebagai 8 ashnaf yang wajib mendapat fasilitas dan mengikuti aturan melaksanakan protap dengan status kesehatan non-COVID/non-reaktif. Alhamdulillah dengan dibukanya Program www.zakatkita.org/donasipetimati , saudara dhuafa kita jadi terbantu dan bisa melaksanakan prosesi pemakaman dengan tuntas.


Terimakasih #temanbaik atas dukungannya mewujudkan peti mati ini.


Dalam dokumentasi:

 









Chat WA