Penggalang Dana Oleh
Identitas terverifikasi
Terkumpul
dari target Rp 1.500.000.000
Tersisa
"Kemanusiaan itu tak mengenal batas negara dan agama. Ia tumbuh dari keajaiban nuranimu tanpa sekat, tanpa musim." (Helvy Tiana Rosa)
Sejak berpuluh-puluh tahun lamanya, bahkan sampai detik ini langit Palestina masih merah. Tanda serangan militer Israel terus terjadi, masyarakat sipil terus diusik.
Pedih
hati ini mendengar teriakan pilu, tangisan seorang Ayah, Ibu dan Anak yang harus kehilangan sanak saudaranya, ya Allah...
Hassbunallah
wa nikmal wakil nikmal maula wanikman nasir.


Ratusan tahun berlalu dan ribuan musim berganti, tetapi jutaan warga Palestina masih berjuang untuk melepaskan diri dari cengkeraman Israel.
Setiap tahun rakyat Palestina melewati berbagai kesulitan untuk tetap bertahan hidup dan ujian itu semakin nyata, keterbatasan membuat semuanya semakin sulit. Tentunya, mereka tidak memiliki banyak pilihan untuk bahan makanan.


Sebagaimana Pemerintah RI dan seluruh rakyat Indonesia, Nurul Hayat konsisten mendukung dan terus memberikan bantuan kepada rakyat Palestina.
Saat ini, tim mitra kemanusiaan NH ada di lokasi.
Berada diantara puing-puing rumah bekas bom penjajah Israel, memberi bantuan secara moral dan material kepada warga di sana.
Mitra relawan kami di Timur Tengah adalah lembaga
terpercaya yang juga menjadi mitra unit kemanusiaan PBB: UNHCR

"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam.” (HR. Muslim)
Gaza, Palestina... Sejuta cerita, sejuta berita dan sejuta aksinya. Tak sekadar sebuah Negeri yang diberkahi dan Negeri yang di sucikan. Lebih utama lagi, Palestina merupakan Bumi Para Nabi.

Sahabat,
di waktu-waktu mustajab mari sama-sama, sisipkan doa dalam sholat untuk
saudara-saudari kita yang didzalimi di sana.
Allahummanshur ikhwananal musliminal fi filistin. Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum Muslimin. Ya Allah, tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di Palestina.

Semoga
Allah melindungi dan memberi mereka kekuatan. Dukung perjuangan dan kehidupan
warga Palestina yang menderita melalui sedekah terbaik kita. Bantu biaya hidup
keluarga syuhada:
==========================================
Salurkan sedekahmu dengan cara:
1. Pilih Nominal Donasi
2. Lengkapi Data Diri
3. Pilih metode pembayaran
4. Transaksi sesuai dengan metode pembayaran
Sahabat juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut ikut berbuat kebaikan.
Semoga sedekah yang kita keluarkan bisa memberikan kebaikan dan pahala yang berlimpah untuk kita serta memberikan kebahagiaan bagi penerima manfaat. Aamiin.

Badan pangan global IPC (Intergrated Food Security Phase Classification) mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Gaza telah memasuki fase kelaparan (famine), yaitu level tertinggi dalam krisis pangan global.
Per 22 Agustus 2025, lebih dari 641.000 warga Gaza terdampak kelaparan, setidaknya 300 jiwa termasuk 117 anak-anak telah meninggal dunia akibat malnutrisi. Fasilitas medis dan infrastruktur sipil lumpuh, sementara penyakit menyebar di kamp pengungsian yang padat dan tidak layak.
Hal ini tentu saja menggugah kepedulian masyarakat dari berbagai lapisan dan dari berbagai belahan dunia, termasuk masyarakat Indonesia. Berbagai cara diupayakan untuk bisa mengirim bantuan ke Gaza. Mulai dari melalui jalur darat, jalur laut, hingga yang terkini melalui jalur udara dengan skema air drop.
Alhamdulillah, pada 20-25 Agustus 2025, sebanyak 30,7 ton bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia kembali diterjunkan ke Gaza melalui mekanisme airdrop. Aksi ini merupakan hasil kolaborasi antara Indonesia, Yordania, dan Uni Emirat Arab (UEA), untuk menjangkau pengungsi Palestina di Gaza Tengah, di tengah krisis kemanusiaan yang kian parah akibat blokade dan serangan militer.
Aksi penyaluran bantuan kemanusiaan dengan skema airdrop ini juga menegaskan komitmen masyarakat Indonesia untuk terus membuka jalur bantuan ke Gaza, termasuk saat jalur darat dan laut menghadapi hambatan yang tak mudah.
Bantuan airdrop dari masyarakat Indonesia ini sendiri dikoordinir oleh Forum Zakat (FOZ). Terdapat 64 lembaga zakat nasional yang terlibat dalam aksi ini. Alhamdulillah, LAZNAS Nurul Hayat menjadi salah satu dari lembaga-lembaga zakat nasional yang ikut terlibat dalam penyaluran bantuan ini. Penyaluran bantuan melalui udara ini dilakasanakan dengan menggunakan peswat milter UEA dan didukung juga oleh relawan diaspora Indonesia di Yordania.
Bantuan-bantuan yang sahabat sejuk Nurul Hayat berikan, dikemas dalam paket-paket makanan darurat yang diterjunkan menggunakan parasut dari udara ke pesisir Gaza Tengah. Wilayah ini dipilih sebab Gaza Tengah merupakan lokasi pengungsian padat dan paling terdampak krisis. Setiap paket makanan yang diterjunkan, dirancang untuk mencukupi kebutuhan keluarga selama beberapa hari. Seluruh bantuan yang diterjunkan, ditargetkan dapat menjangkau lebih dari 10.000 penerima manfaat di Gaza.
“Alhamdulillah, 64 lembaga zakat didukung oleh Paragon, Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, dan Majelis Ulama, berkolaborasi dalam aksi ini. Semoga dengan airdrop bantuan kemanusiaan ini dapat meringankan apa yang kini tengah dialami oleh masyarakat Gaza,” tutur Kholaf Hibatulloh, Direktur Laz Nurul Hayat, yang ikut terlibat langsung dalam aksi airdrop bantuan kemanusiaan ini.
Terima kasih banyak kami ucapkan kepada sahabat sejuk Nurul Hayat yang telah menunjukkan kepeduliannya untuk Palestina. Terima kasih juga untuk seluruh pihak yang terlibat dalam aksi kemanusiaan ini. Semoga apa yang telah kita berikan dapat membantu meringankan beban saudara kita yang ada di Palestina. Dan semoga segala ikhtiar yang telah kita lakukan mendapat ridho Allah. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Badan pangan global IPC (Intergrated Food Security Phase Classification) mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Gaza telah memasuki fase kelaparan (famine), yaitu level tertinggi dalam krisis pangan global.
Per 22 Agustus 2025, lebih dari 641.000 warga Gaza terdampak kelaparan, setidaknya 300 jiwa termasuk 117 anak-anak telah meninggal dunia akibat malnutrisi. Fasilitas medis dan infrastruktur sipil lumpuh, sementara penyakit menyebar di kamp pengungsian yang padat dan tidak layak.
Hal ini tentu saja menggugah kepedulian masyarakat dari berbagai lapisan dan dari berbagai belahan dunia, termasuk masyarakat Indonesia. Berbagai cara diupayakan untuk bisa mengirim bantuan ke Gaza. Mulai dari melalui jalur darat, jalur laut, hingga yang terkini melalui jalur udara dengan skema air drop.