Manika, gadis kecil berusia 3 tahun dari Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, kini berjuang melawan tumor mata.

Sejak usia 1,5 tahun, mata Manika tampak ada bercak putih. Awalnya dianggap sakit mata biasa. Namun semakin lama kondisinya memburuk—hingga di usia 3 tahun, matanya bengkak besar dan tak bisa dibuka. Dokter pun mendiagnosisnya terkena tumor mata.

Manika adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Saat pekerjaan bangunan sepi, ayah Manika mencari nafkah dengan menjadi kuli panggul gabah di sawah. Meski bekerja keras, penghasilan ini jauh dari cukup untuk membiayai pengobatan Manika.

Selama hampir 1 tahun terakhir, keluarga Manika harus bolak-balik Ponorogo – Surabaya untuk menjalani perawatan. Biaya perjalanan, kebutuhan sehari-hari di rumah sakit, popok, vitamin, dan obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS membuat keluarga terpaksa berhutang kepada tetangga.

Kini, Manika harus segera menjalani kemoterapi agar kondisinya bisa membaik. Namun biaya yang besar menjadi beban berat bagi keluarganya.

==========================================