Di Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Bu Yomi menjalani hidup dengan penuh perjuangan. Di usia 49 tahun, beliau harus berjuang melawan kanker payudara stadium 3, sambil tetap mengurus keluarganya—anak perempuan yang juga tengah diuji dengan penyakit autoimun, seorang menantu, dan seorang cucu yang masih bayi.

Setiap bulan, Bu Yomi dan putrinya harus menjalani pengobatan. Bu Yomi menjalani kemoterapi di RSUD Semarang, sementara Mbak Dina, putrinya, berobat di RSUD Cepu. Semua biaya perjalanan dan akomodasi mereka tanggung sendiri. Untuk sekali perjalanan dari rumah ke Semarang pulang-pergi, mereka harus mengeluarkan Rp350.000 - Rp400.000. Itu pun jika mendapat kamar rawat inap. Jika tidak, mereka harus pulang dan kembali lagi minggu berikutnya, menghabiskan biaya hingga Rp700.000 - Rp800.000.

Dulu, Bu Yomi bekerja sebagai asisten rumah tangga di Gresik, tetapi setelah sakit dan menjalani operasi, beliau tak lagi mampu bekerja. Saat ini, kebutuhan sehari-hari Bu Yomi hanya bergantung pada penghasilan sang menantu, Kholil Mubarok, yang bekerja serabutan sebagai pengantar hewan jangkrik. Dengan penghasilan Rp30.000 - Rp50.000 per hari, tentu sangat sulit mencukupi biaya pengobatan serta kebutuhan hidup keluarga.

Bu Yomi membutuhkan uluran tangan kita untuk tetap bertahan dan melanjutkan pengobatan. Semoga kisah ini mengetuk hati banyak orang untuk berbagi dan membantu beliau menjalani hari-hari dengan lebih ringan.

==========================================

Salurkan sedekah terbaik Anda dengan cara:

1. Pilih Nominal Donasi

2. Lengkapi Data Diri

3. Pilih metode pembayaran

4. Transaksi sesuai dengan metode pembayaran

Sahabat juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut ikut berbuat kebaikan.

Semoga sedekah yang kita keluarkan bisa memberikan kebaikan dan pahala yang berlimpah untuk kita serta memberikan kebahagiaan bagi penerima manfaat. Aamiin.

zakatkita.org/bantubuyomi