Penggalang Dana Oleh
Identitas terverifikasi
Terkumpul
dari target Rp 150.000.000
Pandemi ini telah menghantam semua sektor. Salah satunya adalah pendidikan. Di daerah zona merah atau orange, proses belajar mengajar menggunakan sistem daring (online), demi keselamatan dan kesehatan para guru, siswa dan karyawan sekolah. Siap atau tidak siap, sekolah menyadari bahwa itu pilihan yang sulit, tetapi harus dilaksanakan.
Bagi sekolah swasta, biaya operasional sekolah biasanya mengandalkan dana SPP dari para siswa. Lebih lagi, sekolah yang siswanya dari masyarakat menengah ke bawah. Dengan pandemi yang sudah berlangsung lebih dari tiga bulan, ekonomi wali siswa mengalami penurunan. Akibatnya banyak terjadi tunggakan pembayaran SPP. Ini akhirnya berefek pada biaya operasional sekolah. Sebagian sekolah mengambil sejumlah kebijakan agar sekolah tetap bisa melakukan proses belajar mengajar. Dari menyesuaikan pembayaran gaji guru hingga “merumahkan” guru. Padahal tuntutan untuk mengajar tetap ada, tetapi pendapatan berkurang, bahkan ada yang mengalami penundaan pembayaran gaji beberapa bulan.
Berdasarkan data dari Kemendikbud 2019/2020, jumlah guru dari jenjang SD sampai SMA/SMK di Indonesia adalah 2.698.103 guru. Dari jumlah tersebut yang mengajar di sekolah swasta sebanyak 636.995 guru. Dari jumlah tersebut guru swasta yang berusia di atas 50 tahun mencapai 86.358 guru.
Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Angga Wijaya Holman Fasa - Analis Kebijakan Muda pada Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat LIPI menyatakan secara demografis, masalah pandemi COVID-19 tidak secara signifikan berbeda dengan pola masalah kesehatan pada umumnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya korelasi antara struktur umur dengan dampak yang ditimbulkan, baik yang berkaitan dengan masalah penularan dan risiko kematian pasien.
Dampak penularan dan tingkat risiko kematian menunjukkan kecenderungan persentase yang lebih tinggi pada kategori umur lansia dibandingkan usia muda dan pada wilayah dimana terdapat populasi lansia dengan jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi usia muda. Bila merujuk artikel ini, maka terdapat 86.358 guru yang mempunyai resiko terpapar virus covid 19 lebih tinggi. Dengan ini mereka jelas beresiko tinggi, bila beraktivitas di luar rumah untuk mencari tambahan pendapatan.
Melihat kondisi seperti, kami dari Nurul Hayat berusaha membantu guru swasta dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Dengan memberikan bantuan paket sembako diharapkan, dapat membantu memenuhi kebutuhan mereka.
Paket Sembako Premium @ Rp 150.000,- yang diberikan terdiri dari:
1. Beras 5 kg
2. Gula 1 kg
3. Minyak goreng 1 liter
4. Mie telor 4 pack @(200grm)
5. Ikan kalengan 2 kaleng @ (425 grm)
Paket Sembako medium @ Rp 125.000,- yang terdiri dari:
1. Beras 5 kg
2. Gula 1 Kg
3. Minyak goreng 1 liter
4. Mie telor 3 pack @(200grm)
5. Ikan kalengan 1 kaleng @(425 grm)
Paket Sembako ekonomis @ Rp 100.000,- yang ter diri dari:
1. Beras 5 kg
2. Gula 1 kg
3. Minyak goreng 1 liter
4. Mie telor 2 pack @(200grm)
==========================================
Salurkan sedekahmu dengan cara:
1. Pilih Nominal Donasi
2. Lengkapi Data Diri
3. Pilih metode pembayaran
4. Transaksi sesuai dengan metode pembayaran
Sahabat
juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut
ikut berbuat kebaikan.
Semoga sedekah yang kita keluarkan bisa memberikan kebaikan dan pahala yang berlimpah untuk kita serta memberikan kebahagiaan bagi penerima. Aamiin.
*
zakatkita.org/sembakountukguru
Hamba Allah
18 Dec, 2020
Rp 10.000
Hamba Allah
25 Oct, 2020
Rp 20.000
Hamba Allah
16 Oct, 2020
Rp 10.000
Hamba Allah
15 Sep, 2020
Rp 200.020
Semoga keluarga bapak sultan achmad selalu diberi kesehatan..aamin
Total Rp 0