"Awalnya mata perih, kemudian makin hari makin terasa berat pusing kepala..."

Begitulah awal cerita Ibu yang kini akrab disapa Mbak Wiwit. Seorang perempuan tangguh, ibu dari satu putri semata wayang, yang kini hanya tinggal bertiga — bersama sang Bapak dan putri kecilnya.

Dulu, Mbak Wiwit adalah sosok yang tak kenal lelah. Mengurus rumah, menyambut anak pulang sekolah, bahkan masih sempat menyempatkan waktu membantu tetangga. Namun kini, semua berubah...

Nafasnya kini tak lagi bebas lewat hidung — beliau harus bernafas melalui mulut. Mimisan menjadi teman harian. Sirup penambah darah bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan.

Setiap bulan, tubuhnya harus “diperiksa ulang”. Check up rutin dan kemoterapi menjadi agenda yang tak bisa dilewatkan. Harus dijalani agar harapan hidup tetap menyala.

Namun di balik tubuh yang semakin lemah, semangat Mbak Wiwit tetap kuat. Demi sang putri, demi keluarga kecilnya, ia berjuang — dengan senyuman yang nyaris tak pernah luntur.

Karena bagi seorang Ibu, menyerah bukanlah pilihan.

==========================================

Salurkan sedekah terbaik Anda dengan cara:

1. Pilih Nominal Donasi

2. Lengkapi Data Diri

3. Pilih metode pembayaran

4. Transaksi sesuai dengan metode pembayaran

Sahabat juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut ikut berbuat kebaikan.

Semoga sedekah yang kita keluarkan bisa memberikan kebaikan dan pahala yang berlimpah untuk kita serta memberikan kebahagiaan bagi penerima manfaat. Aamiin.

zakatkita.org/bantubuwiwit