Mbah Asiah hidup sendiri di rumahnya yang berukuran 3x4 meter. Seluruh dinding rumahnya terbuat dari bambu bedeg yang sudah usang, bahkan cenderung banyak yang berlubang. Beratapkan genting, namun sering meresahkan Mbah Asiah dikala hujan datang.

Bila hujan lebat, Mbah Asiah hanya bisa pasrah dengan mencari titik rumahnya yang tidak terkena hujan untuk berlindung. Istirahatnya tidak bisa tenang bila hujan deras melanda. Dengan mengandalkan pemberian dari tetangga kanan kiri, juga kiriman bantuan dari Nurul Hayat melalui Program Sajada, Mbah Asiah bertahan hidup apa adanya.

Miris, ikut sedih kalau mendapati kisah demikian, jadi ingat orang tua kita sendiri. Membayangkan, bagaimana di usia senjanya beliau hidup sebatang kara, rumah yang tak layak huni dan serba kekurangan.  

“Barangsiapa yang mempermudah orang dalam kesulitan, maka Allah akan mempermudah urusannya di dunia dan di akhirat, dan barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan menutupi dirinya di dunia dan akhirat. Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya.” (HR Muslim).

Mari bersama bantu beri rumah layak huni untuk Mbah Asiah.

==========================================

Salurkan sedekah terbaik Anda dengan cara:

1. Pilih Nominal Donasi

2. Lengkapi Data Diri

3. Pilih metode pembayaran

4. Transaksi sesuai dengan metode pembayaran

Sahabat juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut ikut berbuat kebaikan.

Semoga sedekah yang kita keluarkan bisa memberikan kebaikan dan pahala yang berlimpah untuk kita serta memberikan kebahagiaan bagi penerima manfaat. Aamiin.

*
zakatkita.org/bedahrumahmbahasiah